Kamis, 01 Oktober 2009

DILARANG MEMANCING** *

Alkisah ada sebuah legenda mengenai seorang pendeta di sebuah
paroki kecil di daerah Mildwestern yang sebagai seorang muda telah
melakukan apa yang menurutnya adalah sebuah dosa yang amat besar.
Sekalipun ia telah meminta pengampunan Tuhan, sepanjang
hidupnya ia menanggung beban dari dosanya itu.
Sekalipun ia telah menjadi seorang pendeta, ia tetap tidak dapat
dengan tuntas meyakini bahwa Tuhan telah mengampuninya.
Tetapi ia mendengar mengenai seorang wanita tua di jemaatnya
yang kadangkala mendapatkan penglihatan. Di saat mendapat
penglihatan tersebut, sang wanita seringkali saling berkata-kata
dengan Tuhan.

Suatu hari sang pendeta berhasil mendapat cukup keberanian untuk
mengunjungi wantia tersebut. Sang wanita, mempersilahkannya
masuk dan menyuguhkan secangkir teh. Pada akhir kunjungannya,
si pendeta menaruh cangkirnya di atas meja dan memandang pada
sang wanita.
"Benarkah kadangkala ibu mendapat penglihaatan?" tanyanya.
"Ya," ia menjawab.
"Apakah juga benar, bahwa saat penglihatan tersebut, ibu seringkali
berkata-kata dengan Tuhan?"
"Ya," jawabnya.
"Mmmm... jika anda mendapatkan penglihatan lagi dan berkata-kata
dengan Tuhan, maukah ibu tanyakan satu pertanyaan bagi saya?"
Sang wanita memandang sedikit heran pada si pendeta.
Belum pernah ia mendapat permintaan
seperti itu.
"Ya, dengan senang hati", jawabnya. "Apa yang bapak ingin saya
tanyakan?"
"Mmm..." sang pendeta memulai. "Tolong tanyakan pada Tuhan,
dosa apaakah yang pernah dilakukan pendetanya ini di masa
mudanya."
Sang wanita, benar-benar heran sekarang, tetapi segera saja setuju.
Beberapa minggupun berlalu, dan sang pendeta sekali lagi
mengunjungi wanita itu.
Setelah menikmati secangkir teh, dengan hati-hati dan malu-malu ia
bertanya, "Sudahkah ibu mendapatkan penglihatan baru-baru ini?"
"Oh ya, saya mendapatkannya," jawab sang wanita.
"Apakah anda saling berkata-kata dengan TUhan?"
"Ya"
"Apakah ibu bertanya kepada Tuhan dosa apakah yang pernah saya
lakukan di masa muda saya?"
"Ya," sang wanita menjawab, "saya menanyakan."
Sang pendeta gelisah dan takut, ragu-ragu sejenak dan kemudian
betanya, "Lalu, apa yang Tuhan katakan?"
Sang wanita mengangkat wajahnya dan memandang si pendeta dan
kemudian menjawab dengan lembut, "Tuhan mengatakan ia tidak
dapat lagi mengingatnya."

Tuhan tidak hanya mengampuni dosa, ia juga memilih
melupakannya. Alkitab menyatakan pada kita bahwa Ia mengambil
dosa-osa kita dan membenamkannya di bagian laut yang terdalam.
Dan kemudian, sebagaimana yang pernah dikatakan oleh
Corrie ten Boom, "sesudah itu ia memasang sebuah papan bertuliskan,
'Dilarang Memancing'.

Dari Warta Santo Matius.



0 Comments:

blogger templates | Make Money Online