Rabu, 25 November 2009

SOAL KLS XI

1. Jumlah lapangan kerja yang tersedia bagi masyarakat baik yang telah ditempati (employment) maupun jumlah lapangan kerja yang masih kosong (vacancy) dinamakan ……………..
a. tenaga kerja
b. kesempatan kerja
c. angkatan kerja
d. pengangguran
e. ketenagakerjaan
2. Pembangunan suatu Negara dapat dilihat dari :
a. jumlah produksi Negara
b. penambahan sarana produksi
c. perubahan tingkat social masyarakatnya
d. peningkatan jumlah industri dari tahun ke tahun
e. penekanan angka populasi
3. Dampak positif pembangunan ekonomi kecuali ……….
a. tersedianya fasilitas umum
b. peningkatan jumlah lapangan kerja
c. meningkatnya arus urbanisasi
d. perubahan struktur ekonomi dari agraris ke bidang industri
e. peningkatan pendapatan masyarakat
4. Jika Anton tidak bekerja dikarenakan ketidak mampuannya dalam mengikuti persaingan di dunia kerja sehingga menganggur maka Amir merupakan pengangguran……….
a. friksional
b. musiman
c. terbuka
d. siklus
e. teknologi


5. Berikut ini komponen pertumbuhan dan pembangunan ekonomi:
1. Meningkatnya GNP
2. Perubahan struktur ekonomi masyarakat
3. Proses jangka pendek
4. Kwatitas penduduk
5. Proses jangka panjang
Yang merupakan komponen pertumbuhan ekonomi adalah no…..
a. 1, 2 dan 3
b. 1, 3 dan 5
c. 1, 3 dan 4
d. 2, 3 dan 4
e. 2, 4 dan 5

6. Sistem pengupahan yang diberikan kepada tenaga kerja dengan mempertimbangan pendidikan,skill dan pengalaman merupakan system….
a. upah minimum
b. upah satuan
c. upah borongan
d. upanh menurut waktu
e. upah system komisi

7. Dalam suatu Negara terdapat jumlah penduduk yang produktif 75 juta jiwa, jika dalam icard tersebut terdapat perbandingan antara penduduk produktif dan nonproduktif adalah 5 : 3 dengan tingkat pengangguran 40% dari populasi, maka jumlah pengangguran yang terdapat pada Negara tersebut adalah…….
a. 40 juta jiwa
b. 48 juta jiwa
c. 50 juta jiwa
d. 52 juta jiwa
e. 58 juta jiwa

8. Seseorang yang bekerja dengan tingkat produktivitas yang tidak optimal dikategorikan sebagai……..
a. pengangguran structural
b. pengangguran musiman
c. pengangguran terbuka
d. pengangguran terselubung
e. pengangguran konjungtur
9. Dampak dari adanya pengangguran adalah sebagai berikut, kecuali…….
a. Meningkatnya kriminalitas
b. Menurunnya daya beli masyarakat
c. Lambatnya laju pertumbuhan ekonomi
d. Manghambat laju pertumbuhan ekonomi
e. Seseorang menjadi tidak bekerja
10. Tokoh yang mengatakan dalam perkembangan ekonomi suatu negara dimana pertumbuhan ekonominya didasarkan pada alat tukar dalam suatu transaksi adalah...
a. Frederick List
b. Karl Bucher
c. David Ricardo
d. Bruno Hidelbrand
e. W.W Rostow

11. Pertumbuhan ekonomi suatu Negara dapat dilihat dari seberapa jauh meningkatnya Pendapatan nasional, Pendapatan Nasional dapat dihitung dari pendekatan penerimaan melalui: ……..
a. keseluruhan sector produksi
b. G + I + C + ( X – M )
c. r + I + w + p
d. p x q
e. C + S
12. Diantara pernyataan berikut ini, yang merupakan fungsi APBN adalah……
a. memastikan sumbangan tiap propinsi dalam pembiayaan pemerintah pusat
b. mengalokasikan dana yang dimiliki pemerintah untuk belanja setiap departemen
c. sebagai dasar untuk mengatur perekonomian dan pembangunan setiap tahun anggaran
d. sebagai dasar untuk menetapkan proyek pemerintah yang harus dibiayai untuk tahun anggaran berikutnya
e. memberi batasan bagi setiap departemen jumlah yang dapat dikeluarkan untuk satu tahun anggaran

13. Sumber pendapatan rutin adalah........
a. penerimaan pajak
b. penerimaan sumbangan dari badan sosial internasional
c. bantuan program
d. bantuan proyek
e. sisa anggaran rutin
14. APBN berfungsi untuk menimbulkan adanya pemerataan kesejahteraan masyarakat. Fungsi ini merupakan fungsi…….
a. stabilisasi
b. alokasi
c. perencanaan
d. pengawasan
e. distribusi
15. Agar RAPBN dapat secara resmi menjadi APBN maka perlu disahkan/disetujui oleh……….
a. BPK
b. MPR
c. Pemerintah
d. DPR
e. BPKP
16. Dalam APBN, penerimaan dalam negeri secara garis besar dibedakan menjadi…..
a. penerimaan pajak dan nonpajak
b. penerimaan pajak dan hibah
c. penerimaan nonpajak dan hibah
d. penerimaan hibah dan nonhibah
e. penerimaan nonpajak dan nonhibah
17. Yang bukan merupakan pos pengeluaran rutin adalah……….
a. belanja pegawai dan ABRI
b. bantuan bencana alam
c. subsidi daerah otonom
d. bungan dan cicilan hutang
e. subsidi lain seperti subsidi BBM
18. Tabungan pemerintah pada hakikatnya adalah selisih antara pos…
a. penerimaan dan pengeluaran
b. penerimaan pembangunan dan pengeluaran rutin
c. penerimaan dalam negeri dan pengeluaran rutin
d. penerimaan luar negeri dan penegluaran pembangunan
e. penerimaan dan pengeluaran pembangunan
19. Asas berimbang di dalam penyusunan APBN berarti ……..
a. deficit dalam anggaran pengeluaran ditutup dengan pinjaman
b. anggran pembiayaan disesuaikan dengan anggaran penerimaan
c. anggaran penerimaan disesuaikan dengan anggaran pembiayaan
d. anggaran penerimaan lebih besar dari anggaran pembiayaan
e. anggaran penerimaan sama dengan anggaran pengeluaran
20. Yang bukan merupakan unsur perpajakan adalah...........
a. iuran wajib
b. disertai balas jasa langsung
c. terdapat sanksi
d. berdasarkan UU
e. tidak disertai balas jasa
21. Sumber pendapatan pemerintah pusat yang di pungut oleh daerah adalah.....
a. PPh
b. PBB
c. PPN
d. Iuran
e. Retribusi

22. Untuk mencegah orang-orang supaya tidak merokok atau minum-minuman keras, pajak dapat difungsikan. Fungsi pajak untuk hal seperti itu adalah....
a. budgeter
b. reguler
c. redistribusi
d. demokrasi
e. struktur
23. Dibawah ini merupakan jenis-jenis pajak:
1. PPN,PBB
2. PBB, PPh
3. PPh, PPnBm
4. PPnBM, Bea dan Cukai
5. Cukai,PPN, PPh
Yang merupakan jenis pajak lansung terdapat pada......
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
24. Jenis pajak dimana pengenaannya berdasarkan tarif pajak proghresif adalah...........
a. PPh
b. PPN
c. PPnBM
d. Bea Materai
e. Retribusi
25. Fadli seorang yang sudah menikah tetapi belum memiliki anak, Ia sebagai pegawai tetap berpengahasilan Rp 1.500.000,00 per bulan dengan membayar iuran pensiun sebesar Rp 75.000,00 Berapa Pendapatan Kena Pajak (PKP)
a. Rp 1.600.000,00
b. Rp 2.800.000,00
c. Rp 1.800.000,00
d. Rp 3.000.000,00
e. Rp 3.600.000,00
26. Sistem pemungutan pajak yang perhitungannya memakai cara “withholding system” adalah…..
a. PBB dan PPN
b. PPN dan PPnBM
c. PPnBM dan PPh
d. PBB dan PPh
e. Bea Cukai dan PBB
27. Jika terdapat individu yang memilki PKP sebesar Rp 62.000.000,00, maka PPh terutangnya sebesar…
a. Rp 4.950.000,00
b. Rp 5.550.000,00
c. Rp 3.700.000,00
d. Rp 5.450.000,00
e. Rp 4.550.000,00
28. Darmanto memiliki penghasilan netto Rp 18.200.000,00 setahun, berapa PPh terutang .........
a. Rp 252.000,00
b. Rp 192.000,00
c. Rp 229.000,00
d. Rp 132.000,00
e. Rp 152.000,00

29. Jika terdapat obyek pajak berupa tanah dan bangunan yang memiliki NJOP sebesar Rp 1.150.000.000,00, maka PBB terutangnya sebesar..........
a. Rp 2.300.000,00
b. Rp 3.200.000,00
c. Rp 2.320.000,00
d. Rp 1.150.000,00
e. Rp 2.150.000,00
30. Rudi mempunyai tanah dengan luas 90 M² dengan perkiraan nilai jual obyek pajak sebesar Rp 300.000,00/M² dan diatasnya didirikan bangunan seluas 72 M² dengan nilai jual obyek pajak Rp 500.000,00/M², maka PBB terutangnya........
a. Rp 129.000,00
b. Rp 64.500,00
c. Rp 37.500,00
d. Rp 92.000,00
e. Rp 102.000,00




JAWABLAH DENGAN BENAR!
1. Apa yang membedakan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi negara,jelaskan!
2. Terdapat kegiatan dalam suatu negara seperti dibawah ini,
- Investasi dari RT produsen Rp 200.000,00
- Konsumsi RT Konsumen Rp 850.000,00
- Laba usaha Rp 75.000,00
- Pemberian gaji pegawai & Pem
bangunan Rp 425.000,00
- Bunga atas modal Rp 200.000,00
- Export Rp 375.000,00
- Import Rp 225.000,00
- Hasil produksi sektor pertanian Rp 125.000,00
Jika dalam kegiatan yang ada terdapat pajak langsung sebesar Rp 65.000,00 dan pajak tidak langsung 10 % dengan penyusutan 5% dari pendapatan nasional, maka berapa, a. Pendapatan Nasinal (GNP)
b. Pendapatan Bersih Nasional (NNI)
3. Aming sebagai pegawai tetap dengan jabatan Superviso dalam perusahaan memiliki pendapatan Rp 4.500.000,00/ bulan dan harus membayar iuran pensiun sebesar Rp 100.000,00/ bulan, dengan status menikah dan mempunyai 2 anak.
Hitung berapa, a. Pendapatan Kena Pajak

b. PPh terutang



GOOD LUCK
dk



Selengkapnya...

Senin, 23 November 2009

Lembah Permen Lolipop

Alkisah ada dua orang anak laki-laki, Bob dan Bib, yang sedang melewati lembah permen lolipop. Di tengah lembah itu terdapat jalan setapak yang beraspal. Di jalan itulah Bob dan Bib berjalan kaki bersama. Uniknya, di kiri-kanan jalan lembah itu terdapat banyak permen lolipop yang berwarni-warni dengan aneka rasa. Permen-permen yang terlihat seperti berbaris itu seakan menunggu tangan-tangan kecil Bob dan Bib untuk mengambil dan menikmati kelezatan mereka.

Bob sangat kegirangan melihat banyaknya permen lolipop yang bisa diambil. Maka ia pun sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut. Ia mempercepat jalannya supaya bisa mengambil permen lolipop lainnya yang terlihat sangat banyak didepannya. Bob mengumpulkan sangat banyak permen lolipop yang ia simpan di dalam tas karungnya. Ia sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut tapi sepertinya permen-permen tersebut tidak pernah habis maka ia memacu langkahnya supaya bisa mengambil semua permen yang dilihatnya.

Tanpa terasa Bob sampai di ujung jalan lembah permen lolipop. Dia melihat gerbang bertuliskan "Selamat Jalan". Itulah batas akhir lembah permen lolipop. Di ujung jalan, Bob bertemu seorang lelaki penduduk sekitar. Lelaki itu bertanya kepada Bob, "Bagaimana perjalanan kamu di lembah permen lolipop? Apakah permen-permennya lezat? Apakah kamu mencoba yang rasa jeruk? Itu rasa yang paling disenangi. Atau kamu lebih menyukai rasa mangga? Itu juga sangat lezat." Bob terdiam mendengar pertanyaan lelaki tadi. Ia merasa sangat lelah dan kehilangan tenaga. Ia telah berjalan sangat cepat dan membawa begitu banyak permen lolipop yang terasa berat di dalam tas karungnya. Tapi ada satu hal yang membuatnya merasa terkejut dan ia pun menjawab pertanyaan lelaki itu, "Permennya saya lupa makan!"

Tak berapa lama kemudian, Bib sampai di ujung jalan lembah permen lolipop. "Hai, Bob! Kamu berjalan cepat sekali. Saya memanggil-manggil kamu tapi kamu sudah sangat jauh di depan saya." "Kenapa kamu memanggil saya?" tanya Bob. "Saya ingin mengajak kamu duduk dan makan permen anggur bersama. Rasanya lezat sekali. Juga saya menikmati pemandangan lembah, indah sekali!" Bib bercerita panjang lebar kepada Bob. "Lalu tadi ada seorang kakek tua yang sangat kelelahan. Saya temani dia berjalan. Saya beri dia beberapa permen yang ada di tas saya. Kami makan bersama dan dia banyak menceritakan hal-hal yang lucu. Kami tertawa bersama." Bib menambahkan.



Mendengar cerita Bib, Bob menyadari betapa banyak hal yang telah ia lewatkan dari lembah permen lolipop yang sangat indah. Ia terlalu sibuk mengumpulkan permen-permen itu. Bahkan ia pun sampai lupa memakannya dan tidak punya waktu untuk menikmati kelezatannya karena ia begitu sibuk memasukkan semua permen itu ke dalam tas karungnya.

Di akhir perjalanannya di lembah permen lolipop, Bob menyadari suatu hal dan ia bergumam kepada dirinya sendiri, "Perjalanan ini bukan tentang berapa banyak permen yang telah saya kumpulkan. Tapi tentang bagaimana saya menikmatinya dengan berbagi dan berbahagia." Ia pun berkata dalam hati, "Waktu tidak bisa diputar kembali." Perjalanan di lembah lolipop sudah berlalu dan Bob pun harus melanjutkan kembali perjalanannya.

Teman's, dalam kehidupan kita, banyak hal yang ternyata kita lewati begitu saja. Kita lupa untuk berhenti sejenak dan menikmati kebahagiaan hidup. Kita menjadi Bob di lembah permen lolipop yang sibuk mengumpulkan permen tapi lupa untuk menikmatinya dan menjadi bahagia.

Pernahkan Anda bertanya kapan waktunya untuk merasakan bahagia? Jika saya tanyakan pertanyaan tersebut kepada para klien saya, biasanya mereka menjawab, "Saya akan bahagia nanti... nanti pada waktu saya sudah menikah... nanti pada waktu saya memiliki rumah sendiri... nanti pada saat suami saya lebih mencintai saya... nanti pada saat saya telah meraih semua impian saya... nanti pada saat saya sudah gajian atau saat penghasilan sudah sangat besar... "

Pemikiran 'nanti' itu membuat kita bekerja sangat keras di saat 'sekarang'. Semuanya itu supaya kita bisa mencapai apa yang kita konsepkan tentang masa 'nanti' bahagia. Terkadang jika saya renungkan hal tersebut, ternyata kita telah mengorbankan begitu banyak hal dalam hidup ini untuk masa 'nanti' bahagia. Ritme kehidupan kita menjadi sangat cepat tapi rasanya tidak pernah sampai di masa 'nanti' bahagia itu. Ritme hidup yang sangat cepat... target-target tinggi yang harus kita capai, yang anehnya kita sendirilah yang membuat semua target itu... tetap semuanya itu tidak pernah terasa memuaskan dan membahagiakan.

Uniknya, pada saat kita memelankan ritme kehidupan kita; pada saat kita duduk menikmati keindahan pohon bonsai di beranda depan, pada saat kita mendengarkan cerita lucu anak-anak kita, pada saat makan malam bersama keluarga, pada saat kita duduk bermeditasi atau pada saat membagikan beras dalam acara bakti sosial tanggap banjir; terasa hidup menjadi lebih indah.

Teman's, Jika saja kita mau memelankan ritme hidup kita dengan penuh kesadaran memelankan ritme makan kita, memelankan ritme jalan kita dan menyadari setiap gerak tubuh kita, berhenti sejenak dan memperhatikan tawa indah anak-anak bahkan menyadari setiap hembusan nafas maka kita akan menyadari begitu banyak detil kehidupan yang begitu indah dan bisa disyukuri. Kita akan merasakan ritme yang berbeda dari kehidupan yang ternyata jauh lebih damai dan tenang. Dan pada akhirnya akan membawa kita menjadi lebih bahagia dan bersyukur seperti Bib yang melewati perjalanannya di lembah permen lolipop…

“Hidup akan bermakna jika dinikmati,tetapi menikmati hidup tanpa makna adalah SIA-SIA” GBU!

Selengkapnya...

Rabu, 18 November 2009

A LETTER FROM GOD

Saat kau bangun dipagi hari, Aku memandangmu dan
berharap engkau akan berbicara kepadaKu, walaupun
hanya sepatah kata, meminta pendapatKu atau bersyukur
kepadaKu atas sesuatu hal indah yang terjadi di dalam
hidupmu kemarin, tetapi aku melihat engkau begitu
sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja.

Aku kembali menanti.
Saat engkau sedang bersiap, Aku tahu akan ada sedikit
waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKu, tetapi
engkau terlalu sibuk.
Di satu tempat, engkau duduk di sebuah kursi selama
lima belas menit tanpa melakukan apapun.



Kemudian Aku melihat engkau menggerakkan kakimu.
Aku berpikir engkau ingin berbicara kepadaKu, tetapi
engkau berlari ke telepon dan menelepon seorang teman
untuk mendengarkan gosip terbaru.
Aku melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan Aku
menanti dengan sabar sepanjang hari.
Dengan semua kegiatanmu, Aku berpikir engkau terlalu
sibuk untuk mengucapkan sesuatu kepadaKu.
Sebelum makan siang Aku melihatmu memandang
kesekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk
berbicara kepadaKu, itulah sebabnya mengapa engkau
tidak menundukkan kepalamu.
Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan
melihat beberapa temanmu berbicara kepadaku dengan
lembut sebelum mereka makan, tetapi engkau tidak
melakukannya.

Tidak apa-apa.
Masih ada waktu yang tersisa, dan Aku berharap engkau
akan berbicara kepadaKu, meskipun saaat engkau pulang
ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang
harus kau kerjakan.
Setelah beberapa hal tersebut selesai engkau kerjakan,
engkau menyalakan televisi, Aku tidak tahu apakah kau
suka menonton televisi atau tidak, hanya saja engkau
selalu ke sana dan menghabiskan banyak waktu setiap
hari di depannya, tanpa memikirkan apapun hanya
menikmati acara yang ditampilkan.

Kembali Aku menanti dengan sabar saat engkau menonton
TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak
berbicara kepadaKu.
Saat tidur Kupikir kau merasa terlalu lelah. Setelah
mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau
melompat ke tempat tidur dan tertidur tak lama
kemudian.
Tidak apa-apa karena mungkin engkau tidak menyadari
bahwa Aku selalu hadir untukmu.
Aku telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari.
Aku bahkan ingin mengajarkanmu bagaimana bersabar
terhadap orang lain.
Aku sangat mengasihimu, setiap hari Aku menantikan
sepatah kata, doa atau pikiran atau syukur dari
hatimu.
Baiklah... engkau bangun kembali dan kembali.
Aku akan menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau
akan memberiKu sedikit waktu.
Semoga harimu menyenangkan.

Bapamu,
ALLAH

PS : Apakah kau memiliki cukup waktu untuk mengirimkan
surat ini kepada orang lain?

Selengkapnya...

BEDA BANK KOVENSIONAL & BANK SYARIAH

Perbedaan Bank Konvensional Dengan Bank Syariah
Bank syariah adalah bank yang beroperasi berdasarkan syariah atau prinsip agama Islam. Sesuai dengan prinsip Islam yang melarang sistem bunga atau riba yang memberatkan, maka bank syariah beroperasi berdasarkan kemitraan pada semua aktivitas bisnis atas dasar kesetaraan dan keadilan.
Perbedaan yang mendasar antara bank syariah dengan bank konvensional, antara lain :
1. Perbedaan Falsafah
Perbedaan pokok antara bank konvensional dengan bank syariah terletak pada landasan falsafah yang dianutnya. Bank syariah tidak melaksanakan sistem bunga dalam seluruh aktivitasnya sedangkan bank kovensional justru kebalikannya. Hal inilah yang menjadi perbedaan yang sangat mendalam terhadap produk-produk yang dikembangkan oleh bank syariah, dimana untuk menghindari sistem bunga maka sistem yang dikembangkan adalah jual beli serta kemitraan yang dilaksanakan dalam bentuk bagi hasil. Dengan demikian sebenarnya semua jenis transaksi perniagaan melalu bank syariah diperbolehkan asalkan tidak mengandung unsur bunga (riba). Riba secara sederhana berarti sistem bunga berbunga atau compound interest dalam semua prosesnya bisa mengakibatkan membengkaknya kewajiban salah satu pihak seperti efek bola salju pada cerita di awal artikel ini. Sangat menguntungkan saya tapi berakibat fatal untuk banknya. Riba, sangat berpotensi untuk mengakibatkan keuntungan besar disuatu pihak namun kerugian besar dipihak lain, atau malah ke dua-duanya.




2. Konsep Pengelolaan Dana Nasabah
Dalam sistem bank syariah dana nasabah dikelola dalam bentuk titipan maupun investasi. Cara titipan dan investasi jelas berbeda dengan deposito pada bank konvensional dimana deposito merupakan upaya mem-bungakan uang. Konsep dana titipan berarti kapan saja si nasabah membutuhkan, maka bank syariah harus dapat memenuhinya, akibatnya dana titipan menjadi sangat likuid. Likuiditas yang tinggi inilah membuat dana titipan kurang memenuhi syarat suatu investasi yang membutuhkan pengendapan dana. Karena pengendapan dananya tidak lama alias cuma titipan maka bank boleh saja tidak memberikan imbal hasil. Sedangkan jika dana nasabah tersebut diinvestasikan, maka karena konsep investasi adalah usaha yang menanggung risiko, artinya setiap kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari usaha yang dilaksanakan, didalamnya terdapat pula risiko untuk menerima kerugian, maka antara nasabah dan banknya sama-sama saling berbagi baik keuntungan maupun risiko.
Sesuai dengan fungsi bank sebagai intermediary yaitu lembaga keuangan penyalur dana nasabah penyimpan kepada nasabah peminjam, dana nasabah yang terkumpul dengan cara titipan atau investasi tadi kemudian, dimanfaatkan atau disalurkan ke dalam traksaksi perniagaan yang diperbolehkan pada sistem syariah. Hasil keuntungan dari pemanfaatan dana nasabah yang disalurkan ke dalam berbagai usaha itulah yang akan dibagikan kepada nasabah. Hasil usaha semakin tingi maka semakin besar pula keuntungan yang dibagikan bank kepada dan nasabahnya. Namun jika keuntungannya kecil otomatis semakin kecil pula keuntungan yang dibagikan bank kepada nasabahnya. Jadi konsep bagi hasil hanya bisa berjalan jika dana nasabah di bank di investasikan terlebih dahulu kedalam usaha, barulah keuntungan usahanya dibagikan. Berbeda dengan simpanan nasabah di bank konvensional, tidak peduli apakah simpanan tersebut di salurkan ke dalam usaha atau tidak, bank tetap wajib membayar bunganya.
Dengan demikian sistem bagi hasil membuat besar kecilnya keuntungan yang diterima nasabah mengikuti besar kecilnya keuntungan bank syariah. Semakin besar keuntungan bank syariah semakin besar pula keuntungan nasabahnya. Berbeda dengan bank konvensional, keuntungan banknya tidak dibagikan kepada nasabahnya. Tidak peduli berapapun jumlah keuntungan bank konvesional, nasabah hanya dibayar sejumlah prosentase dari dana yang disimpannya saja.
3. Kewajiban Mengelola Zakat
Bank syariah diwajibkan menjadi pengelola zakat yaitu dalam arti wajib membayar zakat, menghimpun, mengadministrasikannya dan mendistribusikannya. Hal ini merupakan fungsi dan peran yang melekat pada bank syariah untuk memobilisasi dana-dana sosial (zakat. Infak, sedekah)
4. Struktur Organisasi
Di dalam struktur organisasi suatu bank syariah diharuskan adanya Dewan Pengawas Syariah (DPS). DPS bertugas mengawasi segala aktifitas bank agar selalu sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. DPS ini dibawahi oleh Dewan Syariah Nasional (DSN). Berdasarkan laporan dari DPS pada masing-masing lembaga keuangan syariah, DSN dapat memberikan teguran jika lembaga yang bersangkutan menyimpang. DSN juga dapat mengajukan rekomendasi kepada lembaga yang memiliki otoritas seperti Bank Indonesia dan Departemen Keuangan untuk memberikan sangsi.

Bagaimana Nasabah Mendapat Keuntungan
Jika bank konvensional membayar bunga kepada nasabahnya, maka bank syariah membayar bagi hasil keuntungan sesuai dengan kesepakatan. Kesepakatan bagi hasil ini ditetapkan dengan suatu angka ratio bagi hasil atau nisbah. Nisbah antara bank dengan nasabahnya ditentukan di awal, misalnya ditentukan porsi masing-masing pihak 60:40, yang berarti atas hasil usaha yang diperolah akan didisitribusikan sebesar 60% bagi nasabah dan 40% bagi bank. Angka nisbah ini dengan mudah Anda dapatkan informasinya dengan bertanya ke customer service atau datang langsung dan melihat papan display “ Perhitugan dan Distribusi Bagi Hasil” yang ada di cabang bank syariah. (Kusuma Asda Sandra)

Selengkapnya...

Kamis, 12 November 2009

John Maynard Keynes



John Maynard Keynes, 1883-1946.
John Maynard (JM) Keynes adalah seorang tokoh pemikir ekonomi dan keuangan Inggris. Dunia sejarah ilmu ekonomi semakin sempurna karena munculnya berbagai pemikiran mengenai ekonomi dan keuangan yang baru dari berbagai hasil pemikiran J.M, Keynes yang dinilai para ahli ekonomi sebagai ekonomi modern. Kemudian ia dikenal sebagai tokoh yang menyebabkan lahirnya mazhab baru yakni mazhab Keynes.

John Maynard Keynes dilahirkan di Cambridge, Inggris pada tanggal 5 Juni 1883. Kebetulan tahun kelahiran Keynes bertepatan dengan tahun wafatnya Karl Marx yang sangat terkenal itu. Walaupun demikian kedua tokoh pemikir ekonomi yang waktunya bersinggungan ini sangat berbeda pemikiran satu sama lainnya. Namun demikian keduanya banyak mempengaruhi filsafat sistem kapitalis. Dilihat dari sifat hidup Karl Marx, ia seorang pendendam, banyak mengalami kesulitan dalam hidup-hidupnya, pemurung dan kecewa, seperti diketahui ia adalah perencana “hancurnya Kapitalisme”. Sebaliknya Keynes, ia sangat mencintai kehidupan dan hidupnya selalu mewah, sering berbuat seenaknya. Ia benar-benar tokoh pemikir ekonomi yang berhasil menjadi “Arsitek Kapitalisme Yang Tahan Hidup”.



Keynes dibesarkan pada zaman Ratu Victoria. Pada waktu masih sekolah Keynes memang cemerlang. Ketika Keynes berusia empat setengah tahun ia sudah memikirkan arti bunga dilihat dari segi ekonomi. Pada umur enam tahun ia sudah ingin mengetahui bagaimana kerja otak manusia. Ketika Keynes berusia tujuh tahun, bagi ayahnya yang juga ahli ekonomi yang bernama John Neville Keynes yang juga terkenal, Keynes merupakan seorang teman yang menyenangkan sekali, Keynes sangat sayang kepada ibunya. Hal itu terungkap dari surat untuk ibunya pada tahun 1919 yang mengadukan soal kesedihannya dan keadaan yang kurang baik di lingkungannya, sebagai berikut “Rupanya sudah berminggu-minggu lamanya saya tidak menulis surat kepada siapapun juga, saya memang sangat penat, sebagian karena pekerjaan saya, sebagian karena merasa sangat sedih melihat begitu banyak kejahatan di sekitar saya. Belum pernah saya merasa begitu sedih seperti dalam dua atau tiga minggu terakhir ini. Perdamaian ini sifatnya begitu menghina dan begitu mustahil. Sehingga hanya akan membawa malapetaka.” Keynes mencurahkan segala isi hatinya dengan gaya manja kepada ibunya yang ia sayangi itu. Keynes wafat di Tilson, Sussex pada tanggal 21 April 1946. Ia memperoleh pendidikan di Eton dan King’s College, Cambridge.

Nama John Maynard Keynes adalah sebuah nama Inggris yang kuno. Dan hasil pengusutan mengenai asal usul tokoh pemikir ekonomi ini, sampai pada nama William de Cahagnes dan tahun 1066, ternyata Keynes ialah seorang tradisionalis. Kecakapan serta sifat-sifat baiknya diperoleh secara turun temurun. Ia menjadi dosen dalam mata kuliah ilmu ekonomi dan keuangan di cambridge. Keynes juga tercatat sebagai bendaharawan King’s College sejak tahun 1908 ia wafat. Di samping itu Keynes juga menjadi anggota Royal Cominision, sebagai Treasury (1915-1919) dan pada bulan Januari 1919 Ia menjadi utusan utama Inggris ke Konferensi Perdamaian Paris. Sebagai utusan konferensi itu, ia mengundurkan diri pada bulan Juni 1919. Pengunduran Keynes itu sebagai tindakan protesnya terhadap pasal perampasan dalam Perjanjian Versailles. Karena menurut Keynes bahwa dalam Perjanjian Versailles itu terdapat rangsangan yang tidak disadari untuk kebangkitan yang lebih hebat lagi dan militerisme dan autarki Jerman. Ternyata apa yang diutarakan Keynes menjadi kenyataan, karena dalam kurun waktu 20 tahun ramalan Keynes itu benar-benar menjadi kenyataan. Munculnya Gerakan Nazi Fasis di bawah Hitler menjadi dominan di Jerman sejak tahun 1933, dan pada akhir tahun 1939 meletuslah Perang Dunia II yang jauh lebih dahsyat dari peperangan-peperangan sebelumnya.

Keynes waktu itu berpendapat bahwa Konferensi Versailles itu sebagai suatu penyelesaian dendam politik tanpa perhitungan yang tidak mempedulikan masalah yang mendesak pada waktu itu, dan hanya akan menghidupkan kembali Eropa menjadi sebuah kesatuan yang lengkap serta berfungsi.

Keynes menikah dengan Lydia Lopokova, seorang penari balet.

Pada bulan Desember tahun 1919 itu pulalah Keynes menerbitkan bukunya yang berjudul The Economic Consequences of the Peace (Konsekuensi ekonomi dan perdamaian ) yang membuat Keynes terkenal.

Dan tahun 1921 sampai 1938 ia menjabat sebagai presiden komisaris dan National Mutual Life Assurance Society dan memimpin suatu perusahaan investasi.

Pada tahun 1936, Keynes menerbitkan lagi hasil pemikirannya yang terpenting dan terkenal hingga sekarang yakni The General Theory of Employment, Interest, and Money (Teori Umum mengenai Lowongan/Peluang Kerja, Bunga dan Uang).

Dalam bukunya itu diungkapkan bahwa penghasilan dan peluang/ lowongan kerja itu ditentukan oleh jumlah pengeluaran swasta dan negara. Pendapat ini dinilai para ahli ekonomi dunia sebagai suatu penyimpangan dan tradisi Neo-Klasik dan akhirnya menciptakan mazhab baru, mazhab ekonomi modern yang biasa dikenal dengan sebutan mazbab Keynes.

Selain buku-bukunya itu, Keynes juga menerbitklan buku hasil pemikirannya berjudul How to Pay for the War. Dalam bukunya itu Keynes mengutarakan suatu cara untuk menghindari terjadinya inflasi pada zaman perang yakni dengan jalan tabungan paksa atau tabungan penangguhan.

Pengaruh segala pemikiran Keynes sangat terasa di dalam pembuatan anggaran pada zaman perang Inggris.

Pada tahun 1941 Keynes diangkat menjadi direktur Bank of England (Bank Sentral Inggris) dan pada tahun 1942 Ia menjadi The First Baron Keynes of Tilton, yakni suatu gelar kerajaan yang sangat terhormat berkat sumbangan pikirannya yang sangat besar itu.
John Maynard Keynes, 1883-1946.
Keynes juga pernah memimpin delegasi Inggris ke Konferensi Moneter dan Keuangan PBB di Bretton Woods, Anierika pada bulan Juli 1944. Dan konferensi itu lahirlah apa yang dikenal dengan Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF) dan Bank Dunia (ZBRD yakni International Bank for Reconstruction and Development).

Keynes juga pernah menjadi perunding utama dari Anglo-American Loan (Kredit Inggris Amerika) pada tahun 1945.

Selain buku-bukunya yang telah disinggung di atas, ternyata masih banyak lagi karya pemikiran Keynes mengenai ekonomi dan keuangan. Seperti hasil pemikiran-pemikirannya yang berjudul Indian Currency and Finance (1913), A Treatise on Probability (1921), A Revision of Treaty (1922), A Tract on Monetaty Reform (1923), American ed., Monetary Reform (1924), a. Short View Of Russia (1925), The Economic Consequences of Mr Churchill (1925), The End Of Laissez Fair (1926), san Essays in Biography (1933).

Pendapat Keynes

Keynes berpendapat bahwa pengeluaran masyarakat untuk konsumsi dpengaruhi oleh pendapatan. Semakin tinggi tingkat pendapat mengakibatkan semakin tinggi pula tingkat konsumsi. Selain itu, pendapatan juga berpengaruh terhadap tabungan. Semakin tinggi pendapatan, semakin besar pula tabungannya karena tabungan merupakan bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi. Walaupun pendapatan penting peranannya dalam menentukan konsumsi, peranan faktor-faktor lain tidak boleh diabaikan. Dibawah ini diterangkan beberapa faktor lain yang mempengaruhi tingkat konsumsi dan tabungan:

Kekayaan yang terkumpul

Sebagai akibat menapat harta warisan/tabungan yang banyak akibat usaha dimasa lalu, maka seseorang berhasil memiliki kekayaan yang mencukupi. Dalam keadaan seperti itu ia sudah tidak terdorong lagi untuk menabung lebih banyak.maka lebih besar bagian dari pendapatannya yang digunakan untuk konsumsi dimasa sekarang. Sebaliknya, untuk orang yang tidak memperoleh warisan mereka lebih bertekat untuk menabung yang lebih banyak di masa yang akan datang.

Tingkat bunga

Tingkat bunga dapatlah dipandang sebagai pendapatan yang diperoleh dari melakukan tabungan. Rumah tangga akan berbuat lebih banyak tabungan apabila tingkat bunga tinggi karena lebih banyak bunga yang akan diperoleh.

Sikap berhemat

Berbagai masyarakat mempunyai sikap yang berbeda dalam menabung dan berbelanja. Ada masyarakat yang tidak suka berbelanja berlebih-lebihan dan lebih mementingkan tabungan. Dalam masyarakat seperti itu APC dan MPCnya adalah lebih rendah tapi ada pula masyarakat yang mempunyai kecenderungan mengkonsumsi yang tinggi yang berdiri APC dan MPCnya adalah tinggi.

Keadaan Perekonomian

Dalam perekonomian yang tumbuh dengan teguh dan tidak banyak pengangguran masyarakat berkecenderungan melakukan perbelanjaan yang lebih aktif. Mereka mempunyai kecenderungan berbelanja lebih banyak pada masa kini dan kurang menabung. Tetapi dalam keadaan perekonomian yang lambat berkembangnya, tingkat pengangguran menunjukkan tendensi meningkat, dan sikap masyarakat dalam menggunakan uang dan pendapatnya makin berhati-hati.

Distribusi Pendapatan

Dalam masyarakat yang distribusi pendapatannya tidak merata, lebih banyak tabungan akan dapat diperoleh. Dengan masyarakat yang demikian sebagian besar pendapatan nasional dinikmati oleh sebagian kecil penduduk yang sangat kaya, dan golongan masyarakat ini mempunyai kecenderungan menabung yang tinggi. Maka mereka boleh menciptakan tabungan yang banyak. Segolongan besar penduduk mempunyai pendapatan yang hanya cukup membiayai konsumsi dan tabungannya adalah kecil. Dalam masyarakat yang distribusi pendapatannya lebih seimbang tingkat tabungannya relatif sedikit karena mereka mempunyai kecondongan mengkonsumsi yang tinggi.

Selengkapnya...

Jumat, 06 November 2009

Perumpamaan 4 Istri raja

Konon...
Ada seorang raja yang mempunyai 4 isteri.
Sang Raja selalu memberikan isteri keempatnya hadiah berupa pakaian-pakaian yang mahal dan makanan yang paling enak. Yang terbaik yang pernah ada di dunia.
Sang Raja juga sangat memuja isteri ketiganya. Ia selalu memamerkan istri ketiganya ke pejabat-pejabat kerajaan tetangga. Sang Raja takut suatu saat nanti, isteri ketiganya ini akan meninggalkannya.
Sang raja juga menyayangi isteri keduanya. Karena isterinya yang satu ini adalah tempat curahan hati raja. Istri keduanya selalu ramah, peduli dan sabar terhadap raja. Pada saat sang raja menghadapi suatu masalah, dia akan mengungkapkan isi hatinya hanya pada isterinya yang kedua karena sang istri kedua dapat membantunya melalui masa-masa sulit itu.
Isteri pertama Sang raja adalah pasangan yang sangat setia. Ia telah memberikan seluruh pikiran, hati, dan jiwa besarnya dalam pemeliharaan seluruh kekayaan alam dan sumber daya demi kelangsungan kerajaan. Karena giatnya bekerja, istri pertama raja ini kelihatan kurus dan tidak terurus. Meskipun sang isteri begitu mencintai rajanya, sang raja tidak peduli terhadap isteri pertamanya ini. Sulit bagi sang raja untuk memperhatikan isteri pertamanya itu.


Pada suatu hari, sang raja jatuh sakit dan dia menyadari bahwa kematiannya sudah dekat.
Sambil merenungi kehidupannya, sang raja lalu berpikir, "Saat ini aku memiliki 4 isteri disampingku, tapi ketika aku pergi, mungkin aku akan sendiri".
Sang raja memutuskan untuk bertanya kepada ke empat istrinya pertanyaan yang sama, yaitu apakah mereka akan menemani dan mengikutinya kemanapun ia pergi?
Istri keempatnya menjawab : "Tidak akan!", lalu ia pun pergi tanpa berkata-kata lagi.
Isteri ketiganya menjawab : "Tidak! Hidup ini begitu indah! Saat kau meninggal, akupun akan menikah kembali!"
Isteri keduanya menjawab : "Maafkan aku, untuk kali ini aku tidak bisa memenuhi permintaaanmu! Yang bisa aku lakukan, hanyalah ikut menemanimu menuju pemakamanmu. "
Sang Raja menjadi hambar dan wajahnya membeku, hatinya hancur berkeping-keping. Ia sangat mencintai ketiga istrinya! Ia memberikan yang terbaik kepada istri-istrinya itu, akan tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang bersedia menemaninya pergi meninggalkan dunia ini.
Tiba-tiba, sebuah suara berkata: "Aku akan bersamamu dan menemanimu kemanapun kau pergi."
Sang raja menolehkan kepalanya mencari-cari siapa yang berbicara. Dan terlihatlah olehnya isteri pertamanya. Dia kelihatan begitu kurus, seperti menderita kekurangan gizi.
Dengan penyesalan yang sangat mendalam kesedihan yang amat sangat, sang raja berkata sendu, "Seharusnya aku lebih memperhatikanmu saat aku masih punya banyakkesempatan! "
............ ......... ......... .
Refleksi:
Dalam realitanya, sesungguhnya kita semua mempunyai '4 isteri' dalam hidup kita....
'Isteri keempat' kita adalah tubuh kita. Tidak peduli berapa banyak waktu dan usaha yang kita habiskan untuk membuatnya terlihat bagus, tetap saja dia akan meninggalkan kita saat kita meninggal.
Kemudian 'Isteri ketiga' kita adalah ambisi, kedudukan dan kekayaan kita.
Saat kita meninggal, semua itu pasti akan jatuh ke tangan orang lain.
Sedangkan 'isteri kedua' kita adalah keluarga dan teman-teman kita. Tak peduli berapa lama waktu yang sudah dihabiskan bersama kita, tetap saja mereka hanya bisa menemani dan mengiringi kita hingga ke pemakaman.
Dan, 'isteri pertama' kita adalah jiwa, roh, iman kita, yang sering terabaikan karena sibuk memburu kekayaan, kekuasaan, dan kepuasan nafsu. Padahal, jiwa, roh, atau iman inilah yang akan mengikuti kita kemanapun kita pergi. Jadi perhatikan, tanamkan dan simpan baik-baik dalam hatimu sekarang! Hanya inilah hal terbaik yang bisa kau tunjukkan pada dunia.

God bless all
Apa yang kita lakukan untuk diri kita sendiri, akan mati bersama kita;

Apa yang kita lakukan untuk orang lain dan dunia tetap akan kekal dan abadi.
Oleh: Albert Pines

Selengkapnya...

Selasa, 03 November 2009

Dosa Metropolitan

oleh : Widi Yarmanto | widi@gatra.com
[Perspektif, Gatra Nomor 35 Beredar Kamis, 13 Juli 2006]

Judul itu saya “pungut” dari Dokter Tan Shot Yen.
Suatu siang, di Bumi Serpong Damai, Tangerang, tempat
praktek dia, sepasang oma-opa berobat. Oma tersebut
stroke, jalannya tertatih-tatih. Ia mengeluh perut
mual kalau makan.
Kontan Dokter Yen menyimpulkan, pasti makan
sembarangan. “Buang makanan sampah itu,” katanya. Buat
apa dikonsumsi kalau cuma jadi penyakit. Jangan makan
nasi, terigu, kacang-kacangan, umbi-umbian, gula,
pemanis buatan, kecap, dan saus. Ganti daging merah
dengan daging ayam atau ikan.

Dari makanan, Yen menyoal perawatan. “Mana anak Oma,”
tanyanya. “Bekerja di luar kota,” ujar si Oma. Jawaban
itu kontan mengaduk-aduk emosi dokter wanita yang
energik tersebut. “Kalau ada pasien begini 10 saja,
dokternya bisa mati duluan,” kata dia lantang.
Lalu ia meminta agar si anak disuruh bekerja di
Jakarta saja. Buat apa mencari duit banyak kalau
orangtua ditelantarkan. “Itu namanya ‘dosa
metropolitan’. Keliru! Masak anak butuhnya kalau mau
nikah supaya direstui. Orangtua hanya dipajang untuk
menerima tamu,” kata Yen.
Oma itu diam, tapi air matanya mengalir. Sebagai
lansia, mungkin dia merasa yang tersisa cuma
“menghitung hari tua”. Toh disalahkan pula. Lansia itu
identik dengan sakit-sakitan, tak produktif, plus
kesepian. Tiada anak yang merawat, tiada kawan berbagi
rasa. Ia tenggelam dalam kesedihan.
Terlebih kala Dokter Yen mengatakan bahwa anak
“produk” metropolitan selalu merasa diri telah
berbakti. Telah memenuhi kebutuhan makan dan sandang
orangtua secara sempurna. Sopir tersedia, bisa
mengantar ke mana saja. Memang, siang itu, pasangan
oma-opa tadi ditemani seorang sopir. Salah besar!
“Tahu nggak, sih, anak yang berbakti pada orangtua
tidak akan jauh dari rezeki. Ada saja rezeki dari
Tuhan. Hidupnya dilapangkan,” kata Dokter Yen, yang
ruang prakteknya terbuka sehingga puluhan pasien lain
bisa nguping “kuliah”-nya. “Suruh dia kemari, biar
saya ceramahin,” ia melanjutkan.


Omongan Yen benar walau pedas. Bisa jadi, kita memang
acap menciptakan “dosa metropolitan” tanpa sadar. Kita
kurang berkorban pada orangtua, pada lingkungan.
Kebaikan itu seolah tertutup oleh ribuan selubung.
Kita memburu duit karena khawatir pada masa depan yang
belum pasti.
Buntutnya, semua dikalkulasi secara materi. Mau
berbuat baik pun ditindas oleh diri sendiri: “Ngapain
repot-repot.” Bukannya di-support: “Kan, bisa
mengurangi beban orang lain. Mengikis pementingan diri
secara arif.” Bukankah ustad sering bilang: “Derajat
paling tinggi dalam kedermawanan adalah mengutamakan
orang lain.”
Tampaknya istilah “tidak ada makan siang yang gratis”
benar-benar mengerosi hingga memiskinkan rasa. Apalagi
ditambahi pemahaman bahwa orang lansia itu punya dunia
tersendiri yang sulit diikuti. Lansia dipenuhi kesan
yang tak mengenakkan dan sukar dilupakan.
Maka, khususnya pada orang Cina, tulis Yoseph Tulus
Swandjaja, 83 tahun, dalam Tetralogi Kehidupan Lansia,
Catatan Harian Nonitje, mereka sering disebut bo taw
lo –diucapkan dalam nada agak merendahkan, bahkan
menghina– yang berarti tidak punya kegiatan, tidak
punya penghasilan, dan identik dengan malas.
Jika “dosa metropolitan” dan bo taw lo itu dipadukan,
seakan klop. Beberapa hari lalu, tetangga saya yang
tinggal di rumah petak kontrakan dihebohkan oleh bau
tak sedap. “Kayak bau bangkai tikus,” ujar seseorang.
Tetangga lain berucap: “Kayak septic tank.” Sumber bau, busuk itu tak ketemu.
Belakangan ada yang curiga, karena rumah petak yang
dihuni seorang wanita tua itu pintunya tertutup empat
hari. Pintu diketuk, tiada sahutan. Terpaksa didobrak.
Benar, wanita itu telah meninggal tanpa ketahuan siapa
pun. Sanak familinya tak jelas. Ya, semua orang bak
dikejar derap metropolitan.
“Dosa metropolitan” lain adalah “membuang” uang receh
di jalanan. Secara tak langsung kita telah
menjerumuskan anak jalanan di Jabotabek ke dalam
jurang ketidakberdayaan. Berdasar data Komisi
Perlindungan Anak, jumlah anak jalanan di Jabotabek
mencapai 75.000.
Mereka, hanya dengan menengadahkan tangan,
menepuk-nepuk kedua tangan, atau menyapukan kemoceng
di kaca mobil, memperoleh pendapatan per hari Rp
20.000-Rp 30.000 tiap anak. Beda tipis dengan gaji
lulusan diploma. Jika angka Rp 20.000 dikalikan
75.000, diperoleh angka Rp 1,5 milyar per hari. Luar
biasa.
Begitu mudah mereka mendapat duit. Bisa jadi, kitalah
yang membetahkan mereka di jalanan. Penelitian oleh
sejumlah LSM menyebutkan, uang hasil anak-anak
marjinal itu sebagian tidak dipakai untuk mendukung
peningkatan kesejahteraan mereka. Untuk apa?
Dipakai jajan berada di peringkat pertama. Main
dingdong atau main elektronik lain di urutan kedua.
Dan terakhir disetor ke orangtua atau inang/senior
sebagai pelindung mereka di jalanan. Bahkan, berdasar
obrolan warung kopi, anak-anak usia belasan tahun itu
mulai mengonsumsi narkoba. Cilaka!
Maka, tak berlebihan jika salah satu program Unicef
adalah: hentikan memberi uang kepada anak-anak
jalanan! Kita harus berhenti memanjakan mereka.
Apalagi, beberapa anak mulai tererosi perilaku buruk:
sorot mata sinis, mulut mengumpat, dan mulai ada unsur
memaksakan kehendak. Tak mustahil bakal mengancam.
Sebuah e-mail dari Sahabat Anak menawarkan solusi:
berikan mereka nutrisi bergizi! Mulai sekarang,
sediakan dalam tas atau mobil Anda: biskuit, permen,
buah, susu kotak, yang langsung bisa diberikan begitu
tangan-tangan kecil itu menengadah. Kita bisa menjadi
sahabat anak tiap saat.
Ya, kita harus jadi penerang bagi orang-orang yang
berjalan dalam kegelapan. Kita harus memiliki sikap
yang benar dalam kehidupan –kalau ingin maju– tanpa
menyalahkan siapa pun. Tiap orang pasti punya sisi
yang dapat dicela.

Selengkapnya...

Minggu, 01 November 2009

Penyegaran Ekonomi



Ambil disini



Selengkapnya...

blogger templates | Make Money Online