Rabu, 07 September 2016

Saat Dimana Pendidikan Mulai Diputarbalikan Oleh Kepentingan Golongan


 











Salam Pendidikan Indonesia.
Pendidikan adalah wadah dimana diciptakannya generasi-generasi bangsa yang kompeten dan berkarakter.
Namun jarang dijumpai  idealisme yang seperti ini di jadikan  pondasi dalam suatu pendidikan, baik  ditingkat dasar ,umum maupun tinggi. Pendidkan dijadikan wadah binis oleh golongan tertentu dengan Guru dituntut bisa menunjukan output berkualitas dalam kurun waktu singkat dan tidak berkesinambungan . Banyak bermunculan kejadian pengelolahan pendidikan yang mencarut marutkan unsur yang ada, antara siswa, guru, orangtua siswa, yayasan (swasta) dan Diknas (negeri) serta sistem/kurikulum, dan acap kali guru yang dijadikan  kambing hitam.Permasalahan yang komplek tetapi bukan sesuatu hal yang dianggap penting itulah PENDIDIKAN.... mungkinkah ini karena tuntutan.......?
Seperti ada Perumpamaan GULA, KOPI dan RASA.
dimana Kopi adalah orang tua, Gula adalah Guru dan Rasa adalah siswa.
Jika kopi pahit siapa yang disalahkan gula karena terlalu sedikit hingga rasanya PAHIT
Jika kopi terlalu manis maka gula juga yang salah karena terlalu banyak hingga tidak terasa kopinya dan hanya MANIS.
Jika pas rasanya maka yang keluar dari mulut penikmat akan berkata " Pas dan Mantabs! KOPINYA".

Selengkapnya...

Senin, 21 Maret 2016

KEMANDIRIAN DALAM ENTREPRENEUR



Entrepreneurship menjadi kunci keberhasilan sebuah bangsa, meski demikian kondisi bangsa Indonesia belum cukup memiliki entrepreneur yang memadai. Sekolah atau pendidikan formal seputar entrepreneurhip juga masih minim. Padahal dengan membangun jiwa kewirausahaan sejak dini, masyarakat bisa memberdayakan dirinya dan orang lain. Potensi kewirausahaan ini juga dimiliki para perempuan Indonesia untuk mengembangkan dirinya.

Berdasarkan perspektif inilah, pendiri PT Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, mengajak pemerintah, pihak swasta, maupun organisasi sosial untuk mengembangkan entrepreneurship di Indonesia.

“Entreprenuer adalah manusia yang mau mengembangkan kemampuan diri, potensi diri, mau mandiri tidak ada ketergantungan pada orang lain, memiliki harga diri, dan mampu membantu orang lain. Jiwa wirausaha seperti ini, kegigihan, dan kerja keras bisa dimiliki siapa saja. Siapa saja bisa mengembangkan entrepreneurship. Jadi semangatnya bukan jadilah pengusaha, tetapi jadilah sesuatu yang berguna dan mandiri,” papar Mooryati kepada Kompas Female di Jakarta, sekaligus menyampaikan pesannya sepulang menghadiri pertemuan tahunan World Entrepreneurship Forum di EMLYON Business School, kota Lyon, Perancis beberapa waktu lalu.

Selengkapnya...

blogger templates | Make Money Online