Kamis, 16 Desember 2010

Tuhan Milik Semua Orang.

suatu hari di semarang setelah kebetulan ikut misa harian
pagi. seperti biasa aku duduk di depan gua Bunda Maria.
setelah selesai berdoa aku cuma duduk berdiam aja disitu.

Tiba-tiba aku tertarik melihat seorang wanita setengah baya.
kalau tidak bisa dikatakan sudah sepuh.. berjalan tertatih.
sudah agak membungkuk dengan kemoceng ditangan dan serbet
seadanya di pundaknya.

Beliau datang menghampiri patung. dan berkata. "Gusti Yesus.
Gusti Maria.. nyuwun sewu.. kulo bade resik-resik..!"

(Gusti Yesus.. Gusti Maria.. mohon maaf, permisi, saya mau
bersih-bersih). aku tertegun dan secara tidak sadar tertarik
dengan apa yang dilakukan si ibu.

Dengan perlahan (karena faktor umurnya mungkin) dia mulai
membersihkan area sekitar gua. menghilangkan debu yang ada..
membersihkan sisa2 lelehan lilin.. mengganti karangan bunga
yang sudah tampak layu..

Sekitar 1/2 jam berlalu. si ibu lalu selesai melakukan
pekerjaannya.

Sebelum meninggalkan tempat bekerjanya, si ibu berkata lagi.
"Gusti Yesus. Gusti Maria.sampun, kulo sampun rampung.. mugi2
berkenan. Kulo bade nyambut gawe, mohon pangestune.."

duh nerjemahinnya gimana ya ? (Gusti Yesus.. Gusti Maria..
sudah, saya sudah selesai.. mudah2 berkenan. Saya mau
bekerja.. minta restunya).




..sekali lagi aku terpana. doa yang sangat sederhana dari
seorang yang juga sangat sederhana, tapi semuanya mencerminkan
kepasrahan yang sangat dalam buatku.. aku tertarik.. jiwa
isengku kumat. aku ikutin si ibu. dihalaman gereja yang juga
bersebelahan dengan sebuah sekolah katholik yang cukup ternama
di kota itu, ternyata beliau menggelar jualannya. si ibu
jualan nasi pecel. agak jauh aku terus perhatikan si ibu.
setelah beliau selesai dan siap berjualan, langsung aku
datangi, aku pengen tau dia lebih jauh dan sekalian sarapan
pikirku..

basa basi sebentar dan sambil nunggu pesenan aku coba ajak
ngobrol beliau : (pake bahasa indonesia aja ya. mumet..)

"memang biasa bersih2 di gereja to bu..?"

"iya mas.. sudah terbiasa dari dulu"

"sudah berapa lama bu.?"

"wah mas sejak gadis.."

wuih. dah lama banget itu pasti pikirku.. aku makin iseng
nanyanya.

"koq tadi ga sisan ikut misa pagi to bu..? dan aku kayanya ga
pernah liat ibu selama ini..?"

si ibu senyum. sambil ngasih nasi pecel pincu'an pesenanku.
terus beliau ngomong.

"saya muslim mas."

deg. bengong aku dengernya. lama aku pegang tuh nasi pecel
sambil bengong ngeliatin si ibu. ga karuan rasanya hati ini.

"dari muda aku sudah jualan ditempat ini mas. aku dapet rejeki
ditempat ini.. kan ga ada salahnya aku ingin menunjukkan rasa
terima kasihku pada Yang Punya Tempat Ini. aku ga salah to
mas.?"

aku gelagepan ditanya gitu. "wah ya ga to bu. ibu hebat
banget.. ibu dibayar.?

"saya ga pernah minta itu mas. saya ikhlas melakukannya..
sekedar
menunjukkan rasa terima kasih saya. tapi mungkin sekitar 5
tahun ini romo maringi (memberi) saya 100rb sebulan.."

"putra berapa bu.?

"3 mas. 1 laki2 2 perempuan. sudah selesai semua mas."

"maksud ibu.?"

"yang perempuan dua duanya sudah nikah dan hidupnya lumayan.
yang laki2 4 tahun lalu sudah lulus sekarang sudah kerja"

"lulus apa bu.?"

"ekonomi mas. sarjana. wah ibu ga ngerti mas masalah itu. yang
penting mereka semua sudah bisa nguripi (menghidupkan) hidup
mereka sendiri2. saya sekarang tetep jualan karena memang ini
yang cuma sya bisa mas.. ga pengen nganggur dirumah"

"nyuwun sewu.. bapak masih ada bu..?"

"masih mas. tuh mbecak. mangkalnya juga disini.." aku bengong.
ga bisa berkata-kata. nunduk sambil makan. tiba2 si ibu
ngomong lagi.

"mungkin saya keliatan aneh ya mas. saya muslim, saya sholat
tapi saya masuk ke gereja, mungkin bahasa mas saya berdoa
disana.. saya sendiri ga ngerasa berdoa disana.. saya cuma
minta ijin dan minta restu saja. Tapi mungkin ini bisa buat
mas bawa pulang nanti. kalau Tuhan itu ada dimana-mana. dan
Dia itu untuk siapa saja. ga pernah membeda-bedakan.. manusia
aja mas yang senengnya membeda2kan. Maaf ya mas kalau saya
salah. maklum orang kecil dan bodo saya. ga pernah sekolah."

"Ga bu. ibu ga salah. ibu hebat. bahkan mungkin dari orang
yang paling pinter sekalipun. Beruntung saya bisa ketemu
ibu.."

aku ga sanggup ngomong apa2 lagi. setelah pamit.. aku jalan
kaki pulang ke tempat saya tinggal dan hari itu ga habis rasa
kagumku pada si ibu. dengan kesederhanaannya. beliau
mengajarkan aku dan menunjukkan aku satu hal yang sangat luar
biasa.
*Tuhan ada dimana-mana.. Tuhan ada buat semua orang*.
selama kita pasrah. berserah, percaya dan tulus meminta
padaNya. Dia pasti menunjukkan jalan buat kita. God Bless U
Mbok Narti.. God Bless U and your family.

(kejadian itu mungkin sekitar 5 tahun lalu. dan 2 tahun
setelah itu aku kesana lagi.. beliau sudah tidak berjualan.
padahal kangen aku pengen ketemu beliau.. mungkin beliau sudah
dilarang anaknya jualan lagi.. dan berbahagia bersama
cucu2nya.)

Selengkapnya...

blogger templates | Make Money Online