Jangan biarkan kehidupan kita dikotori oleh kepahitan, mulailah untuk mengampuni dan percaya bahwa Tuhan akan memulihkan Anda dan memberi keadilan bagi Anda. Hapus setiap kepahitan dihati Anda hingga ke akar-akarnya dan rasakan kelepasan sejati dari Tuhan........
“Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar pahit yang menimbulkan dan mencemarkan banyak orang.”
Ibrani 12:15
Keinginan untuK menguasai adalah akar masalah dalam relasi antar manusia....
Biasanya pertengkaran dipicu dan dipacu oleh sifat lebih suka menerima dari pada memberi..;.. mempertahankan, menuntut dan meminta bagian kita....
Kita hanya berfokus pada bagaimana orang memerhatikan, menghormati, bersimpati pada kita...kita hanya mau didengar, dituruti, dan dimengerti....!!
Sayangnya... kita tidak mau melakukan hal yang sama terhadap orang lain..
padahal tidak jarang, justru dengan memberi kita mendapatkan...
banyak orang percaya telah membuktikannya....
..MEREDAM KEINGINAN UNTUK MENGUASAI.. AKAN MEREDAM PERTENGKARAN..
Senin, 11 April 2011
Happy day...Happy sunday...
Diposting oleh dynkus di 20.35 0 komentar
Label: Renungan
Thomas Malthus
Thomas Robert Malthus lahir di Surrey, Inggris, 13 Februari 1766 – meninggal di Haileybury, Hertford, Inggris, 23 Desember 1834 pada umur 68 tahun. Pada masanya orang-orang sering memanggilnya Thomas Malthus, meskipun ia lebih suka dipanggil "Robert Malthus", adalah seorang pakar demografi Inggris dan ekonom politk yang paling terkenal karena pandangannya yang pesimistik namun sangat berpengaruh tentang pertambahan penduduk. Dalam Sejarah ilmu ekonomi, Malthus adalah seorang yang paling controversial karena adanya doktrin populasi sebagaimana dikemukakan dalam bukunya yang berjudul ‘’Essay on Population” (1978). Menurut Malthus, Populasi manusia akan terus bertambah dan jika tidak dikendalikan akan tumbuh menurut deret goemetris (ukur), yaitu 1,2,4,8,16, dan seterusnya.
Karena adanya Diminishing Return dalam sector pertanian, produksi makanan hanya meningkat menurut deret aritmatika (angka), yaitu 1,2,3,4,5, dan seterusnya . hal ini tentunya menyebabkan tidak tersediannya makanan yang cukup karena pertambahan penduduk lebih besar dari produksi makanan. Untuk itu, pertumbuhan penduduk haruslah dikendalikan. Pengendalian ini dapat dilakukan dengan pengendalian positif, yaitu kelaparan, bencana alam, wabah penyakit, dan perang. Selain itu dapat juga dilakukan pengendalian preventif dengan cara pengendalian kelahiran dan penundaan perkawinan.
Singkat Cerita :
Malthus dilahirkan dalam sebuah keluarga yang kaya. Ayahnya, Daniel, adalah sahabat pribadi filsuf dan skeptik David Hume dan kenalan dari Jean-Jacques Rousseau. Malthus muda dididik di rumah hingga ia diterima di Jesus College, Cambridge pada 1784. Di sana ia belajar banyak pokok pelajaran dan memperoleh penghargaan dalam deklamasi Inggris, bahasa Latin dan Yunani. Mata pelajaran utamanya adalah matematika. Ia memperoleh gelar magister pada 1791 dan terpilih menjadi fellow dari Jesus College dua tahun kemudian. Pada 1797, ia ditahbiskan dan menjadi pendeta Anglikan di desa.
Malthus menikah pada 1804; ia dan istrinya mempunyai tiga orang anak. Pada 1805 ia menjadi profesor Britania pertama dalam bidang ekonomi politik di East India Company College di Haileybury di Hertfordshire. Siswa-siswanya menyapanya dengan sebutan kesayangan "Pop" (yang dapat berarti "papa") "Populasi" Malthus. Pada 1818, ia terpilih menjadi Fellow dari Perhimpunan Kerajaan. Pada akhir hayatnya, Malthus dikebumikan di Bath Abbey di Inggris.
Diposting oleh dynkus di 20.35 0 komentar
Label: Tokoh Ekonomi