Ingin mengetahui tentang Materi INFLASI
POWER POINT
Flash
Jumat, 12 Maret 2010
MANAJEMEN SEKOLAH BAIK HASILKAN PENDIDIKAN BERKUALITAS
Jayapura, 17/11 (ANTARA) - Manajemen sekolah yang baik dan benar dapat menghasilkan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas, kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, SMA Negeri 2 Jayapura, Basuki Rahmat,S.Pd di Jayapura, Selasa.
"Mutu sekolah serta peningkatan prestasi belajar para siswa dan guru sangat ditentukan dari struktur manajer sekolah paling tinggi, yaitu kepala sekolah," lanjutnya.
Dijelaskannya, manajemen sekolah merupakan kegiatan mengelola dan memanfaatkan semua sumber daya personel dan material yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Menurut Basuki, dengan tuntutan untuk menjalankan kegiatan pendidikan yang lebih berkualitas dan semakin kompetitif, sekolah seharusnya menjalankan konsep manajemen secara komprehensif.
Dengan demikian, hal-hal yang menunjang penyelenggaraan kegiatan proses belajar dan mengajar (PBM) dapat tercapai dan berkorelasi positif dengan visi dan misi pendidikan di suatu sekolah.
Perwujudan manajemen sekolah yang baik diantaranya adalah peningkatan kedisiplinan guru dalam menjalankan tugas mengajar dan mendidik para siswa yang akan mempengaruhi kualitas PBM dan hasil yang nantinya dicapai, imbuhnya.
Kedisiplinan guru tersebut menyangkut jumlah jam mengajar setiap pekan yang harus dipenuhi, target setiap materi yang diberikan kepada siswa serta pelaksanaan evaluasi belajar yang lebih transparan dan obyektif.
Selain itu, manajer sekolah diharapkan dapat lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola sumber daya yang dimiliki sekolah, misalnya untuk melengkapi sarana dan pra sarana pendidikan dalam mendukung kegiatan akademik.
Lebih lanjut Basuki mengatakan, Kepala Sekolah sebagai top manajer di sekolah sebaiknya menjalankan lima fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengaturan, pengkoordinasian dan pengawasan.
"Agar semakin baik, pelaksanaan manajemen sekolah juga harus termasuk proses evaluasi terhadap seluruh program yang dijalankan dengan melibatkan seluruh sumberdaya manusia di sekolah yakni guru dan murid, termasuk orang tua murid," tandasnya. (PSO-124/17/11/2009)
(T.PSO-124/B/Z002/Z002) 17-11-2009 13:32:40
Diposting oleh dynkus di 19.03 0 komentar
Label: Info
Kamis, 11 Maret 2010
Doa Seorang Ayah Jenderal Douglas Mac Arthur
Douglas Mac Arthur adalah seorang jenderal yang sangat ternama dimasa perang dunia kedua. Disamping seorang pemimpin yang sangat disegani baik oleh kawan maupun lawan, beliau adalah seorang bapak yang sangat baik dalam mendidik anaknya. Sampai sampai ditengah kesibukannya beliau masih sempat menulis puisi yang merupakan doa dan harapannya pada si anak.
Puisi tersebut dipersembahakn bagi putra tercintanya Arthur yang pada saat itu baru berusia 14 tahun. Tercermin sebuah harapan besar seorang ayah kepada anaknya. Puisi tersebut diberinya judul “Doa untuk Putraku”. Bagi yang belum pernah membacanya, berikut isi puisi tersebut:
Doa untuk Putraku
Tuhanku…
Bentuklah puteraku menjadi manusia yang cukup kuat untuk mengetahui kelemahannya.
Dan, berani menghadapi dirinya sendiri saat dalam ketakutan.
Manusia yang bangga dan tabah dalam kekalahan.
Tetap Jujur dan rendah hati dalam kemenangan.
Bentuklah puteraku menjadi manusia yang berhasrat mewujudkan cita-citanya
dan tidak hanya tenggelam dalam angan-angannya saja.
Seorang Putera yang sadar bahwa
mengenal Engkau dan dirinya sendiri adalah landasan segala ilmu pengetahuan.
Tuhanku…
Aku mohon, janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak.
Namun, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan.
Biarkan puteraku belajar untuk tetap berdiri di tengah badai dan senantiasa belajar
untuk mengasihi mereka yang tidak berdaya.
Ajarilah dia berhati tulus dan bercita-cita tinggi,
sanggup memimpin dirinya sendiri,
sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain.
Berikanlah hamba seorang putra
yang mengerti makna tawa ceria
tanpa melupakan makna tangis duka.
Putera yang berhasrat
Untuk menggapai masa depan yang cerah
namun tak pernah melupakan masa lampau.
Dan, setelah semua menjadi miliknya…
Berikan dia cukup Kejenakaan
sehingga ia dapat bersikap sungguh-sungguh
namun tetap mampu menikmati hidupnya.
Tuhanku…
Berilah ia kerendahan hati…
Agar ia ingat akan kesederhanaan dan keagungan yang hakiki…
Pada sumber kearifan, kelemahlembutan, dan kekuatan yang sempurna…
Dan, pada akhirnya bila semua itu terwujud,
hamba, ayahnya, dengan berani berkata “hidupku tidaklah sia-sia”
Puisi itu merupakan cerminan seorang ayah, sebagai seorang pemimpin keluarga, yang mengharapkan anaknya kelak mampu menjadi manusia yang ber-Tuhan sekaligus mampu menjadi manusia yang tegar, tidak cengeng, tidak manja, dan bertanggung jawab atas Kehidupannya sendiri.
Penggalan puisi yg berbunyi: “Janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan.” Puisi ini menunjukkan bahwa sang jenderal sadar tidak ada jalan yang rata untuk kehidupan sukses yang berkualitas, samakah dengan cara kita saat ini dalam mendidik anak?
Seperti besi yang tertempa, semakin keras tempaan akan semakin jadi besi mustika. Bilamana anda lunak dalam mendidik anak, maka kehidupan diluar akan keras menerpa si anak. Tetapi bila anda keras berdisiplin mendidik si anak, maka kerasnya kehidupan diluar adalah tak begitu berarti bagi si anak karena dia sudah terbiasa menjalaninya.
Untuk itu, janganlah berkompromi atau lunak pada sikap kita yang destruktif, merusak, dan cenderung melemahkan. Senantiasa tanamkan bagaimana belajar bersikap tegas dan keras dalam membangun karakter yang konstruktif, membangun, demi menciptakan kehidupan sukses yang gemilang, hidup penuh kebahagiaan bagi generasi kita!!
Submitted by Michael B. Pamarta on Nov 4, 2009 – 3:15 am
Diposting oleh dynkus di 21.55 0 komentar
Label: Selingan