PETUALANGAN TERINDAH
Dalam film Up, Carl merasa dikecewakan oleh kehidupan. Ia dan Ellie
bermimpi untuk bertualang ke air terjun Paradise. Ellie bahkan
menyiapkan "Buku Petualanganku", dengan lembar-lembar kosong di
belakang untuk mencatat perjalanan mereka. Namun, aneka masalah ban
bocor, rumah rusak, dan penyakit, menunda rencana itu. Sampai Ellie
meninggal, rencana itu belum terwujud. Carl menjadi duda yang
menutup diri.
Suatu ketika Carl menemukan "Buku Petualanganku" itu. Ternyata Ellie
sudah mengisi halaman-halaman yang semula kosong dengan foto-foto
pernikahan dan kebersamaan mereka. Ia membubuhkan catatan, berterima
kasih kepada Carl atas petualangan yang mereka lewati. Bagi Ellie,
kehidupannya sehari-hari bersama Carl ialah petualangan terindah.
Hari-hari kehidupan kita kerap tidak seindah impian; aneka masalah
membuat kita sulit bersukacita. Perasaan yang entah kenapa murung;
situasi yang tidak dapat kita kendalikan; pengharapan yang terpupus;
atau rasa bersalah akibat keputusan yang keliru semua itu merampas
sukacita kita.
Pemazmur memahami perasaan seperti itu. Ia menggugah kita untuk
berpaling kepada Tuhan. Tuhanlah yang telah menjadikan hari-hari
kita, maka Dia pula yang memegang kendali, menyediakan pemeliharaan,
dan menguatkan kita dalam menghadapi setiap persoalan. Di tengah
situasi sulit sekalipun, kita dapat menemukan sumber sukacita dan
rasa syukur untuk menjalani "petualangan" hidup hari demi hari.
Dengan segala suka dukanya, hari ini adalah kesempatan terindah yang
dikaruniakan Tuhan bagi kita untuk hidup dan melayani Dia _ARS
HARI DEMI HARI AKAN TERUS BERGANTI
ISILAH HARI INI DENGAN PERKARA YANG BERARTI
yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Kamis, 18 Februari 2010
PETUALANGAN TERINDAH
Diposting oleh dynkus di 17.07 0 komentar
Label: Renungan
Senin, 15 Februari 2010
SOAL - SOAL
Menjelang UN banyak dibutuhkan latihan soal, untuk itu tersedia beberapa soal latihan dari materi Ekonomi kelas X s.d XII .
SOAL - SOAL EKONOMI/AKUNTANSI
SOAL EKONOMI I
SOAL EKONOMI II
SOAL EKONOMI III
SOAL EKONOMI IV
SOAL EKONOMI V
Diposting oleh dynkus di 19.27 0 komentar
Label: BANK SOAL XII
Selasa, 09 Februari 2010
Rabu, 03 Februari 2010
BANGUNLAH JEMBATAN JANGAN TEMBOK
Alkisah ada dua orang kakak beradik yang hidup di sebuah desa. Entah karena apa mereka terjebak ke dalam suatu pertengkaran serius. Dan ini adalah kali pertama mereka bertengkar demikian hebatnya. Padahal selama 40 tahun mereka hidup rukun berdampingan. Saling meminjamkan peralatan pertanian. Dan bahu membahu dalam usaha perdagangan tanpa mengalami hambatan. Namun kerjasama yang akrab itu kini retak.
Dimulai dari kesalahpahaman yang sepele saja. Kemudian berubah menjadi perbedaan pendapat yang besar. Dan akhirnya meledak dalam bentuk caci-maki. Beberapa minggu sudah berlalu, mereka saling berdiam diri tak bertegur-sapa.
Suatu pagi, datanglah seseorang mengetuk pintu rumah sang kakak. Di depan pintu berdiri seorang pria membawa kotak perkakas tukang kayu. Maaf tuan, sebenarnya saya sedang mencari pekerjaan,? kata pria itu dengan ramah. ?Barangkali tuan berkenan memberikan beberapa pekerjaan untuk saya selesaikan.?
Oh ya !? jawab sang kakak.
Saya punya sebuah pekerjaan untukmu.?
Kau lihat ladang pertanian di seberang sungai sana. Itu adalah rumah tetanggaku, ah sebetulnya ia adalah adikku.
Minggu lalu ia mengeruk bendungan dengan bulldozer lalu mengalirkan Airnya ke tengah padang rumput itu sehingga menjadi sungai yang Memisahkan tanah kami. Hmm, barangkali ia melakukan itu untuk mengejekku, Tapi aku akan membalasnya lebih setimpal. Di situ ada gundukan kayu. Aku ingin kau membuat pagar setinggi 10 meter untukku Sehingga aku tidak perlu lagi melihat rumahnya. Pokoknya, aku ingin melupakannya.
Kata tukang kayu, Saya mengerti. Belikan saya paku dan peralatan. Akan saya kerjakan sesuatu yang bisa membuat tuan merasa senang.?
Kemudian sang kakak pergi ke kota untuk berbelanja berbagai Kebutuhan dan menyiapkannya untuk si tukang kayu.
Setelah itu ia meninggalkan tukang kayu bekerja sendirian. Sepanjang hari tukang kayu bekerja keras, mengukur, menggergaji dan memaku. Di sore hari, ketika sang kakak petani itu kembali, tukang kayu itu baru Saja menyelesaikan pekerjaannya. Betapa terbelalaknya ia begitu melihat hasil pekerjaan tukang kayu itu. Sama sekali tidak ada pagar kayu sebagaimana yang dimintanya.
Namun, yang ada adalah jembatan melintasi sungai yang menghubungkan ladang pertaniannya dengan ladang Pertanian adiknya.
Jembatan itu begitu indah dengan undak-undakan yang tertata rapi.
Dari seberang sana, terlihat sang adik bergegas berjalan menaiki Jembatan itu dengan kedua tangannya terbuka lebar. Kakakku, kau sungguh baik hati mau membuatkan jembatan ini. Padahal sikap dan ucapanku telah menyakiti hatimu.
Maafkan aku? kata sang adik pada kakaknya. Dua bersaudara itu pun bertemu di tengah-tengah jembatan, Saling berjabat tangan dan berpelukan. Melihat itu, tukang kayu pun membenahi perkakasnya dan bersiap-siap untuk pergi.
Hai, jangan pergi dulu. Tinggallah beberapa hari lagi. Kami mempunyai banyak pekerjaan untukmu,pinta sang kakak.
Sesungguhnya saya ingin sekali tinggal di sini,? kata tukang kayu,
tapi masih banyak jembatan lain yang harus saya selesaikan.?
TUHAN SELALU INGIN KITA BERSAMA DALAM DAMAI SEJAHTERA
TUHAN SELALU INGIN MEMPERSATUKAN HATI KITA
TUHAN SELALU INGIN KITA MENGASIHI SESAMA KITA, SAUDARA KITA.
KARENA TUHAN ADALAH SAHABAT SETIA, PENOLONG KITA.
PERCAYALAH BAHWA TUHAN SELALU INGAT PADA KITA MANUSIA
Sadarkah kita bahwa ;
Kita dilahirkan dengan dua mata di depan, karena seharusnya kita melihat yang ada di depan?
Kita lahir dengan dua telinga, satu kiri dan satu di kanan sehingga kita dapat mendengar dari dua sisi dan dua arah. Menangkap pujian maupun kritikan, Dan mendengar mana yang salah dan mana yang benar.
Kita dilahirkan dengan otak tersembunyi di kepala, sehingga bagaimanapun miskinnya kita, kita tetap kaya. Karena tak seorang pun dapat mencuri isi otak kita. Yang lebih berharga dari segala permata yang ada.
Kita dilahirkan dengan dua mata, dua telinga, namun cukup dengan satu mulut.
Karena mulut tadi adalah senjata yang tajam , Yang dapat melukai, memfitnah, bahkan membunuh. Lebih baik sedikit bicara, tapi banyak mendengar dan melihat.
Kita dilahirkan dengan satu hati, yang mengingatkan kita. Untuk menghargai dan memberikan cinta kasih dari dalam lubuk hati.
Belajar untuk mencintai dan menikmati untuk dicintai, tetapi Jangan pernah mengharapkan orang lain mencintai anda dengan cara dan sebanyak yang sudah anda berikan.
Berikanlah cinta tanpa mengharapkan balasan, maka anda akan menemukan bahwa hidup ini terasa menjadi lebih indah
Diposting oleh dynkus di 19.21 0 komentar
Label: Selingan